Kisah Hidup Dorce Gamalama : Ingin Kerja di Salon, Malah Jadi Kuli Bangunan
TABLOIDBINTANG.COM - Kisah hidup Dorce Gamalama penuh warna. Termasuk jalan menuju ketenaran Semua bermula dengan ketidaksengajaan. Saat usianya masih 7 tahun, didaulat untuk menyanyi dengan band yang tengah manggung di tempat Dorce dan kawan-kawan tengah asyik berenang. Keberanian bocah kecil ini begitu melekat di hati Bambang, pimpinan band tersebut. "Suara saya tidak bagus. Tapi saya nekat saja menyanyi. Kalau enggak salah lagunya Oh Bunga Mawar," cerita Dorce kepada Tabloid Bintang Indonesia.
"Sejak saat itu, saya sering diajak manggung sama Mas Bambang. Selang beberapa lama, saya bergabung dengan kelompok Fantastic Doll. Setelah cukup lama manggung bersama Fantastic Doll, saya mulai jenuh. Saya mulai berpikir untuk mencari pekerjaan lain," tambah Dorce yang lahir di Jakarta, 21 Juli 1963.
Awal tahun 1980-an, tekad Dorce mencari pekerjaan yang lebih stabil makin mantap. Tujuan utamanya, Bali. Dorce ingin bekerja di salon di sana. Tapi apa daya, bukannya bekerja sebagai Kapster, Dorce malah melakoni pekerjaan sebagai buruh bangunan di Surabaya. Mengangkut pasir, mengaduk semen. Selama tiga hari jerih payahnya hanya dihargai lima ribu rupiah. Dorce rela melakoni semua itu, asalkan perutnya tidak merintih kelaparan. "Saat itu hidup saya enggak karuan. Kerja apa pun saya lakukan, selama bisa makan." Di Surabaya inilah Dorce bertemu dengan seorang pria dan kemudian menjadi kekasihnya. Sayang, pria itu hanya menambah beban hidup Dorce dan merongrong penghasilannya yang tak seberapa.
Kehidupan yang tak menentu membuat Dorce mulai tidak kerasan tinggal di Surabaya. Dibenahi kopernya, lalu pulanglah Dorce ke Jakarta dan bergabung lagi dengan kawan-kawan lamanya. Profesi sebagai penyanyi kembali ditekuninya. Kurang lebih setahun, Dorce tinggal di Jakarta dan bernyanyi. Tahun 1983, Dorce kembali lagi ke Surabaya. Kali ini Dorce tidak datang dengan modal nekat. Pekerjaannya pun bukan mengaduk pasir dan semen. Dorce kini penyanyi yang serius dan punya komitmen tinggi untuk membangun karier. Panggung demi panggung dijelajahi. Namanya pun perlahan-lahan mulai dikenal.